Shopping cart

Subtotal: $4398.00

View cart Checkout

shape
shape

1,67 Juta Liter Minyak Goreng Disiapkan untuk Masyarakat Kaltim

  • Home
  • 1,67 Juta Liter Minyak Goreng Disiapkan untuk Masyarakat Kaltim

1,67 Juta Liter Minyak Goreng Disiapkan untuk Masyarakat Kaltim

Bisnis.com, SAMARINDA –- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memastikan ketersediaan minyak goreng aman dengan total kuota mencapai 1,67 juta liter. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) UKM Kaltim M Yadi Robyan Noor menyatakan saat ini ketersediaan minyak goreng di Kaltim dipastikan dapat stabil hingga akhir Ramadan. “Untuk minyak goreng aman 53 hari ke depan, sejak 24 Februari hingga lebaran,” ujarnya, Rabu (3/2/2022). Berdasarkan rekapitulasi kuota masuk minyak goreng, per 24 Februari 2022, kuota minyak goreng di Kaltim mencapai 1,67 juta liter yang dipasok dari 23 produsen se Kaltim. Selanjutnya, minyak goreng didistribusikan kepada 39 distributor untuk diteruskan ke 543 toko swalayan dan 17 pelaku pedagang besar. Melalui Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), toko swalayan dibedakan antara anggota dan non anggota yang masing-masing terdiri dari 430 swalayan dan 113 swalayan. Kuota minyak goreng di toko swalayan anggota APRINDO mencapai 40.862 liter dan non anggota APRINDO dijatah 10.738 liter. Di sisi lain, pedagang besar mendistribusikan minyak goreng kepada 157 pengecer dan 140 pedagang kecil se Kaltim untuk kemudian dapat dibeli konsumen seharga Rp14.000 per liter. Secara spasial, Kota Samarinda menerima kuota terbanyak yaitu 1,09 juta liter sekaligus menjadi pemasok untuk kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Mahakam Ulu dan Kota Bontang. Kota Balikpapan mendapatkan jatah terbanyak kedua yaitu 421.823 liter, sekaligus juga menjadi pemasok bagi Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara. Pria yang akrab disapa Roby itu, menjelaskan kebijakan kuota tersebut telah sesuai dengan Permendag 06 Tahun 2022 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng sawit yang berlaku mulai 1 Februari 2022. Selain itu, dalam pengawasan stok di lapangan pihaknya juga dibantu oleh satgas pangan dari Kementerian Perdagangan RI di Kalimantan Timur guna memantau DMO dan DPO hingga tingkat pengecer. “Setiap minggu dilakukan operasi pasar bersama dengan tim dari pusat dalam memantau stabilitas dan harga di pasar,” katanya. Dia mengungkapkan bahwa kebutuhan harian minyak goreng Kaltim sebesar 15,06 ton per hari, dengan rata-rata pasokan masuk ke Kaltim dari tanggal hingga 25 Februari 2022 adalah sebesar 118.762 liter setara 106,8 Ton per hari. “Sehingga dapat dikatakan bahwa pasokan minyak goreng yang ada seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kaltim,” ungkapnya. Selain itu, Disperindagkop Kaltim juga melaksanakan operasi pasar yang bekerjasama dengan pihak swasta dan menyediakan hotline untuk laporan dan pengaduan konsumen. Sebagai informasi, apabila terdapat keluhan dan harga yang tidak sesuai terkait penerapan minyak gorenh kemasan satu harga Rp14.000 liter, masyarakat Kaltim dapat menghubungi pihak Disperindagkop via whatsapp 081258722124 dan email layananpengaduankaltim@gmail.com

Bisnis.com, SAMARINDA –- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memastikan ketersediaan minyak goreng aman dengan total kuota mencapai 1,67 juta liter. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) UKM Kaltim M Yadi Robyan Noor menyatakan saat ini ketersediaan minyak goreng di Kaltim dipastikan dapat stabil hingga akhir Ramadan. “Untuk minyak goreng aman 53 hari ke depan, sejak 24 Februari hingga lebaran,” ujarnya, Rabu (3/2/2022).

Berdasarkan rekapitulasi kuota masuk minyak goreng, per 24 Februari 2022, kuota minyak goreng di Kaltim mencapai 1,67 juta liter yang dipasok dari 23 produsen se Kaltim.

Selanjutnya, minyak goreng didistribusikan kepada 39 distributor untuk diteruskan ke 543 toko swalayan dan 17 pelaku pedagang besar. Melalui Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), toko swalayan dibedakan antara anggota dan non anggota yang masing-masing terdiri dari 430 swalayan dan 113 swalayan. Kuota minyak goreng di toko swalayan anggota APRINDO mencapai 40.862 liter dan non anggota APRINDO dijatah 10.738 liter.

Di sisi lain, pedagang besar mendistribusikan minyak goreng kepada 157 pengecer dan 140 pedagang kecil se Kaltim untuk kemudian dapat dibeli konsumen seharga Rp14.000 per liter. Secara spasial, Kota Samarinda menerima kuota terbanyak yaitu 1,09 juta liter sekaligus menjadi pemasok untuk kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Mahakam Ulu dan Kota Bontang. Kota Balikpapan mendapatkan jatah terbanyak kedua yaitu 421.823 liter, sekaligus juga menjadi pemasok bagi Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara. 

Pria yang akrab disapa Roby itu, menjelaskan kebijakan kuota tersebut telah sesuai dengan Permendag 06 Tahun 2022 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng sawit yang berlaku mulai 1 Februari 2022. Selain itu, dalam pengawasan stok di lapangan pihaknya juga dibantu oleh satgas pangan dari Kementerian Perdagangan RI di Kalimantan Timur guna memantau DMO dan DPO hingga tingkat pengecer. “Setiap minggu dilakukan operasi pasar bersama dengan tim dari pusat dalam memantau stabilitas dan harga di pasar,” katanya. 

Dia mengungkapkan bahwa kebutuhan harian minyak goreng Kaltim sebesar 15,06 ton per hari, dengan rata-rata pasokan masuk ke Kaltim dari tanggal hingga 25 Februari 2022 adalah  sebesar 118.762 liter setara 106,8 Ton per hari. “Sehingga dapat dikatakan bahwa pasokan minyak goreng yang ada seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan  masyarakat Kaltim,” ungkapnya. 

Selain itu, Disperindagkop Kaltim juga melaksanakan operasi pasar yang bekerjasama dengan pihak swasta dan menyediakan hotline untuk laporan dan pengaduan konsumen. Sebagai informasi, apabila terdapat keluhan dan harga yang tidak sesuai terkait penerapan minyak gorenh kemasan satu harga Rp14.000 liter, masyarakat Kaltim dapat menghubungi pihak Disperindagkop via whatsapp 081258722124 dan email layananpengaduankaltim@gmail.com