Shopping cart

Subtotal: $4398.00

View cart Checkout

shape
shape

Akselerasi Maloy

  • Home
  • Akselerasi Maloy

Akselerasi Maloy

Gubernur Kaltim H Isran Noor bertemu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di Jakarta pada Jumat (12/2/2021). Pertemuan membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakselerasi operasionalisasi KEK MBTK yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 1 April 2019 lalu. Beberapa hal dibahas terkait kesiapan KEK MBTK antara lain soal pengadaan lahan (aset vital), ketersediaan listrik, air bersih/SPAM, pelabuhan (ekspor) dan instalasi pengelolaan limbah/IPAL. Gubernur Isran Noor sangat mengapresiasi perhatian besar Menteri LHK Siti Nurbaya untuk membantu mempercepat operasionalisasi kawasan ekonomi khusus yang berada di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tersebut. "Saya menyambut baik dan menjamin akan memberikan insentif, termasuk untuk pengadaan lahan kepada investor yang serius menanamkan modal ke KEK MBTK," sebut Gubernur Isran Noor dalam pertemuan tersebut. Demi melancarkan investasi di kawasan ekonomi potensial di sisi ALKI II itu, Menteri Siti Nurbaya menyarankan pelibatan Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) untuk berinvestasi di KEK MBTK. Saran itu sejalan dengan Permenko Perekonomian Nomor 15 Tahun 2017 yang menyebutkan bahwa salah satu bidang usaha yang merupakan kegiatan utama di KEK MBTK adalah industri pengolahan kayu, di samping industri pengolahan kelapa sawit, industri energi dan logistik. Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor yang mendampingi Gubernur Isran Noor dalam pertemuan menyebutkan, di masa depan keberadaan KEK MBTK akan sangat potensial. Selain menjadi kawasan ekonomi yang akan mengolah berbagai produk turunan bernilai tambah, seperti industri pengolahan minyak sawit, pengolahan kayu, refinery dan logistik, pelabuhan berskala internasional yang disiapkan juga akan mendorong peningkatan ekspor Kaltim. Tambah Roby, Pelabuhan KEK Maloy akan menjadi penyangga utama arus distribusi dari produk industri perusahaan yang bakal masuk ke kawasan tersebut. Foto : Ist / kanhubjktGubernur Kaltim H Isran Noor bertemu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di Jakarta pada Jumat (12/2/2021).

Pertemuan membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakselerasi operasionalisasi KEK MBTK yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 1 April 2019 lalu.

Beberapa hal dibahas terkait kesiapan KEK MBTK antara lain soal pengadaan lahan (aset vital), ketersediaan listrik, air bersih/SPAM, pelabuhan (ekspor) dan instalasi pengelolaan limbah/IPAL.

Gubernur Isran Noor sangat mengapresiasi perhatian besar Menteri LHK Siti Nurbaya untuk membantu mempercepat operasionalisasi kawasan ekonomi khusus yang berada di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tersebut.

"Saya menyambut baik dan menjamin akan memberikan insentif, termasuk untuk pengadaan lahan kepada investor yang serius menanamkan modal ke KEK MBTK," sebut Gubernur Isran Noor dalam pertemuan tersebut.

Demi melancarkan investasi di kawasan ekonomi potensial di sisi ALKI II itu, Menteri Siti Nurbaya menyarankan pelibatan Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) untuk berinvestasi di KEK MBTK.

Saran itu sejalan dengan Permenko Perekonomian Nomor 15 Tahun 2017 yang menyebutkan bahwa salah satu bidang usaha yang merupakan kegiatan utama di KEK MBTK adalah industri pengolahan kayu, di samping industri pengolahan kelapa sawit, industri energi dan logistik.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor yang mendampingi Gubernur Isran Noor dalam pertemuan menyebutkan, di masa depan keberadaan KEK MBTK akan sangat potensial.

Selain menjadi kawasan ekonomi yang akan mengolah berbagai produk turunan bernilai tambah, seperti industri pengolahan minyak sawit, pengolahan kayu, refinery dan logistik, pelabuhan berskala internasional yang disiapkan juga akan mendorong peningkatan ekspor Kaltim.

Tambah Roby, Pelabuhan KEK Maloy akan menjadi penyangga utama arus distribusi dari produk industri perusahaan yang bakal masuk ke kawasan tersebut.

Foto : Ist / kanhubjkt