Belajar Ekraf Ke Bandung
Pasca pandemi Covid-19, Kaltim sudah harus membangun kekuatan ekonominya kembali. Salah satu potensi ekonomi yang potensial dikembangkan adalah berbagai produk kerajinan berbasis sumber daya dan kearifan lokal.
Hingga saat ini, produk kerajinan lokal umumnya dikelola oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sudah teruji tahan banting menghadapi berbagai kondisi.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Timur melakukan kunjungan ke Provinsi Jawa Barat.
Provinsi berpopulasi 49,94 juta penduduk itu sudah sangat dikenal sebagai sub nasional dengan kontribusi ekspor ekonomi kreatif terbesar di Indonesia atau sekitar 31,93 persen.
Demikian pun untuk kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB) ekonomi kreatif (ekraf), Jawa Barat menyumbangkan 20,73 persen dari total produk domestik (PDB) ekraf nasional. Bila dirupiahkan, nilai kontribusi ekraf Jawa Barat pada tahun 2016 lalu bahkan sudah mencapai Rp 191,3 triliun.
"Jawa Barat menjadi tujuan kami karena produksi kerajinan di sini jumlahnya sangat banyak dan beragam. Ekspor ekrafnya juga tertinggi di Indonesia," kata Ketua Dekranasda Kaltim Hj Norbaiti Isran Noor didampingi Wakil Ketua Hj Erni Makmur Hadi Mulyadi di Gedung Kerabat Store Jawa Barat di Jalan Ir H Juanda No. 19 Kota Bandung, Kamis (18/11/2021). Gedung ini dulu bernama Gedung Dekranasda Jawa Barat.
Norbaiti menambahkan, produk kerajinan ini sangat erat kaitannya dengan destinasi wisata. Sebab wisatawan akan mencari produk kerajinan setempat untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.
“Makanya, kami ke sini untuk belajar mengembangkan potensi para pengrajin kita supaya bisa menciptakan produk terbaik dengan menggali warisan budaya daerah,” tambah Norbaiti.
(Caption lanjut di slide ke 4)
Foto : Istimewa/Dekranasda Kaltim
www.kaltimprov.go.id
#kaltimberdaulat #pemprovKaltim #indonesiaMaju
#infoKaltim #biroadpimkaltim #kalimantantimur
#indonesia #eastborneo #lawancovid19Pasca pandemi Covid-19, Kaltim sudah harus membangun kekuatan ekonominya kembali. Salah satu potensi ekonomi yang potensial dikembangkan adalah berbagai produk kerajinan berbasis sumber daya dan kearifan lokal.
Hingga saat ini, produk kerajinan lokal umumnya dikelola oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sudah teruji tahan banting menghadapi berbagai kondisi.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Timur melakukan kunjungan ke Provinsi Jawa Barat.
Provinsi berpopulasi 49,94 juta penduduk itu sudah sangat dikenal sebagai sub nasional dengan kontribusi ekspor ekonomi kreatif terbesar di Indonesia atau sekitar 31,93 persen.
Demikian pun untuk kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB) ekonomi kreatif (ekraf), Jawa Barat menyumbangkan 20,73 persen dari total produk domestik (PDB) ekraf nasional. Bila dirupiahkan, nilai kontribusi ekraf Jawa Barat pada tahun 2016 lalu bahkan sudah mencapai Rp 191,3 triliun.
"Jawa Barat menjadi tujuan kami karena produksi kerajinan di sini jumlahnya sangat banyak dan beragam. Ekspor ekrafnya juga tertinggi di Indonesia," kata Ketua Dekranasda Kaltim Hj Norbaiti Isran Noor didampingi Wakil Ketua Hj Erni Makmur Hadi Mulyadi di Gedung Kerabat Store Jawa Barat di Jalan Ir H Juanda No. 19 Kota Bandung, Kamis (18/11/2021). Gedung ini dulu bernama Gedung Dekranasda Jawa Barat.
Norbaiti menambahkan, produk kerajinan ini sangat erat kaitannya dengan destinasi wisata. Sebab wisatawan akan mencari produk kerajinan setempat untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.
“Makanya, kami ke sini untuk belajar mengembangkan potensi para pengrajin kita supaya bisa menciptakan produk terbaik dengan menggali warisan budaya daerah,” tambah Norbaiti.
(Caption lanjut di slide ke 4)
Foto : Istimewa/Dekranasda Kaltim
www.kaltimprov.go.id
#kaltimberdaulat #pemprovKaltim #indonesiaMaju
#infoKaltim #biroadpimkaltim #kalimantantimur
#indonesia #eastborneo #lawancovid19