Shopping cart

Subtotal: $4398.00

View cart Checkout

shape
shape

BELAJAR KELOLA INDUSTRI DAN DISTRIBUSI LPG 3 KG KE KEPRI

  • Home
  • BELAJAR KELOLA INDUSTRI DAN DISTRIBUSI LPG 3 KG KE KEPRI

BELAJAR KELOLA INDUSTRI DAN DISTRIBUSI LPG 3 KG KE KEPRI

TANJUNGPINANG - Dinas Perindustrian Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim melakukan studi banding ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Studi banding dipimpin langsung Kepala Disperindagkop dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor. "Jujur kami harus banyak belajar dari Provinsi Kepulauan Riau karena di sini banyak berkembang industri, dimana tujuan pasar dan perdagangannya adalah ekspor. Ini harus kita pelajari dari Kepri," kata Roby saat memberi sambutan dalam pertemuan yang digelar di Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Kota Tanjungpinang, Senin (21/6/2021). Selain bermaksud mempelajari implementasi kebijakan industri dan perdagangan yang berkaitan dengan regulasi pusat dan kebijakan daerah, Disperindagkop dan UKM Provinsi Kaltim juga ingin mempelajari cara pengelolaan distribusi LPG 3 kg di Kota Tanjungpinang. "Kementerian pusat merekomendasi kami untuk belajar soal distribusi LPG 3 kg ini ke Kepri, khususnya ke Kota Tanjungpinang," sebut Roby. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau H Burhanuddin mengungkapkan provinsi dengan semboyan "Berpancang Amanah, Bersauh Marwah" itu memiliki 29 kawasan industri di Batam, 2 kawasan industri di Bintan, dan1 kawasan industri di Bintan. Industri unggulan di Kepri antara lain industri elektronika dan telematika, industri pembangkit energi, mesin dan perlengkapannya, industri alat transportasi, industri pangan dan pangan fungsional, serta industri farmasi, kosmetik dan alat-alat kesehatan. "Sepanjang Januari-Mei 2021, neraca perdagangan Provinsi Kepri surplus US$ 33,74 juta. Ekspor kami US$ 6,328 miliar sementara impor US$ 6,294 miliar," ungkap Burhanuddin penuh semangat. Sementara untuk pertanyaan seputar kondisi Kepri sebelum dan sesudah keberadaan Badan Otorita dan kawasan-kawasan industri tersebut, Burhanuddin akan menjawabnya secara tertulis lengkap dengan sejarah panjang lahirnya kawasan-kawasan industri di Kepri. Sedangkan soal sukses penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran di Kota Tanjung Pinang dijawab lugas oleh Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang Muhammad Amin. Mendampingi Kadisperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor dalam kunjungan ini Kabid Perdagangan Henny Purwaningsih, Kabid Industri Erwinsyah, Kabid PKPB Rumiati dan Kepala UPTD BPSMB Nazly serta sejumlah staf (sul/humasprov kaltim)

TANJUNGPINANG - Dinas Perindustrian Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim melakukan studi banding ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). 

 

Studi banding dipimpin langsung Kepala Disperindagkop dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor.

 

"Jujur kami harus banyak belajar dari Provinsi Kepulauan Riau karena di sini banyak berkembang industri, dimana tujuan pasar dan perdagangannya adalah ekspor. Ini harus kita pelajari dari Kepri," kata Roby saat memberi sambutan dalam pertemuan yang digelar di Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Kota Tanjungpinang, Senin (21/6/2021).

 

Selain bermaksud mempelajari implementasi kebijakan industri dan perdagangan yang berkaitan dengan regulasi pusat dan kebijakan daerah, Disperindagkop dan UKM Provinsi  Kaltim juga ingin mempelajari cara pengelolaan distribusi LPG 3 kg di Kota Tanjungpinang.

 

"Kementerian pusat merekomendasi kami untuk belajar soal distribusi LPG 3 kg ini ke Kepri, khususnya ke Kota Tanjungpinang," sebut Roby.

 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau  H Burhanuddin mengungkapkan provinsi dengan semboyan "Berpancang Amanah, Bersauh Marwah" itu memiliki 29 kawasan industri di Batam, 2 kawasan industri di Bintan,  dan1 kawasan industri di Bintan.

 

Industri unggulan di Kepri antara lain  industri elektronika dan telematika, industri pembangkit energi, mesin dan perlengkapannya, industri alat transportasi,  industri pangan dan pangan fungsional, serta industri farmasi, kosmetik dan alat-alat kesehatan.

 

"Sepanjang Januari-Mei 2021, neraca perdagangan Provinsi Kepri surplus US$ 33,74 juta. Ekspor kami US$ 6,328 miliar sementara impor US$ 6,294 miliar," ungkap Burhanuddin penuh semangat.

 

Sementara untuk pertanyaan seputar kondisi Kepri sebelum dan sesudah keberadaan Badan Otorita dan kawasan-kawasan industri tersebut, Burhanuddin akan menjawabnya secara tertulis lengkap dengan sejarah panjang lahirnya kawasan-kawasan industri di Kepri.

 

Sedangkan soal sukses penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran di Kota Tanjung Pinang dijawab lugas oleh Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang Muhammad Amin.

 

Mendampingi Kadisperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor dalam kunjungan ini Kabid Perdagangan Henny Purwaningsih, Kabid Industri Erwinsyah, Kabid PKPB Rumiati dan Kepala UPTD BPSMB Nazly serta  sejumlah staf  (sul/humasprov kaltim)