Shopping cart

Subtotal: $4398.00

View cart Checkout

shape
shape

Geser Dominasi Ekspor Batu Bara Lewat Sektor Perikanan Dan Pertanian

  • Home
  • Geser Dominasi Ekspor Batu Bara Lewat Sektor Perikanan Dan Pertanian

Geser Dominasi Ekspor Batu Bara Lewat Sektor Perikanan Dan Pertanian



968kpfm, Samarinda - Upaya melepas ketergantungan pada bidang ekstraktif--pertambangan dan migas--terus digencarkan Pemprov Kaltim. Salah satu sektor yang digadang-gadang laris manis di pasar global adalah perikanan dan pertanian.


Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kaltim, Ali Wardana, ada sederet hasil perikanan dan pertanian di Benua Etam yang bernilai ekspor tinggi.


"Komoditi unggulan di sektor perikanan dan kelautan di antaranya udang black tiger, kepiting, ikan kerapu, rumput laut," kata Ali, dalam sambutannya di acara Sharing Session Peluang Pasar Ekspor Malaysia dan Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Melalui Penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) Tahun 2024, yang berlangsung di Hotel Harris Samarinda, Jumat, 23 Februari 2024.


Sementara di sektor pertanian, Kaltim memiliki hasil bumi yang bisa bersaing di market internasional. Seperti lada malonan, pisang kepok gercek, teh daun gaharu, dan teh bawang Dayak.


"Kalau di sektor pertanian dalam arti luas ada sarang burung walet," tambah Ali.


Ia menerangkan, guna mengenalkan produk andalan Kaltim tersebut, pihaknya menggelar ruang diskusi. Tujuannya, membahas secara utuh peluang ekspor ke negara tujuan. Di antaranya 'Negeri Jiran' Malaysia.


"Peserta hari ini adalah 45 pelaku ekspor di Kaltim. Ada juga beberapa UKM potensial ekspor. Harapannya, meningkatkan ekspor, memberi peluang pelaku UKM untuk bisa tembus ke pasar global," sebutnya.


Selain memberi pemahaman kepada peserta tentang SKA, Disperindagkop UKM Kaltim juga menghadirkan calon pembeli dari Malaysia. Yakni Owner NSK Group Malaysia, CB Lim.


"Ini strategi kami untuk mengembangkan ekspor. Membuka pasar baru dan menjalin kerja sama dengan instansi dan organisasi multi-pihak terkait ekspor. Pelaku usaha juga diberikan waktu untuk mempresentasikan produknya," jelas Ali.


Sementara itu, Kepala Disperindagkop UKM Kaltim, Heni Purwaningsih berharap, kegiatan ini bisa meningkatkan ekspor non migas. Agar ketergantungan Kaltim atas batu bara, perlahan bergeser.


"Komposisi ekspor non migas Kaltim periode 2019 hingga 2023 didominasi komoditi batu bara. Capaiannya 74 sampai 76 persen," kata Heni. Kendati demikian, tambah Heni, Kaltim masih menduduki posisi kedua nasional daerah penyumbang ekspor.


Di sisi lain, Heni memaparkan, komiditi utama Kaltim yang punya kesempatan besar memikat buyer luar negeri adalah karet, pupuk, kopra kelapa, dan kelapa sawit.


"Itu semua non batu bara. Kami berkomitmen mempertahankan nilai ekspor dan secara bertahap mempersiapkan diri dari ketergantungan ekspor batu bara, yang diprediksi akan terus menurun cadangannya di masa depan," pungkasnya.


Penulis: Maul