Jelantah ke Eropa
Jelantah Kaltim sudah diekspor ke sejumlah negara di Eropa. Bahkan bagian dari rencana pelepasan ekspor produk Indonesia yang bernilai tambah dan sustainable ke pasar global oleh Presiden RI Joko Widodo secara hybrid pada Jumat (4/12/2020). “Iya, benar sekali. Minyak jelantah dari Kaltim akan diekspor ke Belanda, Spanyol dan Portugal, besok,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Perindagkop) dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor, Rabu (3/12/2020). Ekspor jelantah Kaltim ini merupakan yang kedelapan. Di negara-negara maju Eropa, jelantah itu digunakan sebagai bahan baku biodiesel. Pengoperasian kincir angin di negeri legenda sepakbola dunia, Ruud Gullit dan Marco van Basten. Ekspor jelantah Kaltim ke pasar global ini sangat monumental, karena berkaitan erat dengan kebijakan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi untuk mendorong ekonomi kerakyatan Benua Etam berdaya saing bahkan menembus pasar global. Produk jelantah ini bisa menembus pasar ekspor global setelah dilakukan kurasi dan penilaian oleh Kementerian Perdagangan. “Kita usulkan 7 UKM dan 4 UKM yang disetujui pusat untuk masuk ke pasar global. Ini sangat monumental, apalagi rencana pelepasan ekspor Jumat besok akan langsung dilakukan Presiden Joko Widodo secara hybrid (virtual dan offline),” sebut Roby, sapaan akrabnya. Roby mengungkapkan, setidaknya ada permintaan 5 kontainer per bulan dari buyer Eropa. Satu kontainer kira-kira berisi 21 ton minyak jelantah. Nilai ekspor jelantah pada ekspor kali ini bernilai sekitar USD 300.000. “Minyak jelantah dikumpulkan dari rumah makan, resto dan rumah tangga,” ungkap Roby lagi. Secara keseluruhan Presiden Joko Widodo akan melepas ekspor produk dari 153 pelaku usaha di Indonesia (termasuk di dalamnya 53 UKM). Pelepasan dilakukan secara hybrid diikuti oleh pelaku usaha baik perusahaan kecil, menengah dan besar dari 14 kota di Indonesia.(sul/yans/humasprovkaltim) Sumber : Humas Pemprov Kaltim
Jelantah Kaltim sudah diekspor ke sejumlah negara di Eropa. Bahkan bagian dari rencana pelepasan ekspor produk Indonesia yang bernilai tambah dan sustainable ke pasar global oleh Presiden RI Joko Widodo secara hybrid pada Jumat (4/12/2020).
“Iya, benar sekali. Minyak jelantah dari Kaltim akan diekspor ke Belanda, Spanyol dan Portugal, besok,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Perindagkop) dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor, Rabu (3/12/2020).
Ekspor jelantah Kaltim ini merupakan yang kedelapan. Di negara-negara maju Eropa, jelantah itu digunakan sebagai bahan baku biodiesel. Pengoperasian kincir angin di negeri legenda sepakbola dunia, Ruud Gullit dan Marco van Basten.
Ekspor jelantah Kaltim ke pasar global ini sangat monumental, karena berkaitan erat dengan kebijakan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi untuk mendorong ekonomi kerakyatan Benua Etam berdaya saing bahkan menembus pasar global.
Produk jelantah ini bisa menembus pasar ekspor global setelah dilakukan kurasi dan penilaian oleh Kementerian Perdagangan.
“Kita usulkan 7 UKM dan 4 UKM yang disetujui pusat untuk masuk ke pasar global. Ini sangat monumental, apalagi rencana pelepasan ekspor Jumat besok akan langsung dilakukan Presiden Joko Widodo secara hybrid (virtual dan offline),” sebut Roby, sapaan akrabnya.
Roby mengungkapkan, setidaknya ada permintaan 5 kontainer per bulan dari buyer Eropa. Satu kontainer kira-kira berisi 21 ton minyak jelantah. Nilai ekspor jelantah pada ekspor kali ini bernilai sekitar USD 300.000.
“Minyak jelantah dikumpulkan dari rumah makan, resto dan rumah tangga,” ungkap Roby lagi.
Secara keseluruhan Presiden Joko Widodo akan melepas ekspor produk dari 153 pelaku usaha di Indonesia (termasuk di dalamnya 53 UKM). Pelepasan dilakukan secara hybrid diikuti oleh pelaku usaha baik perusahaan kecil, menengah dan besar dari 14 kota di Indonesia.(sul/yans/humasprovkaltim)
Sumber : Humas Pemprov Kaltim