Kadis Perindagkop : Stok Bahan Pokok Aman Menjelang Ramadhan
Samarinda - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah H.M. Yadi Robyan Noor menjadi salah satu narasumber dalam acara diskusi publik live TVRI Kaltim. Pembahasan dalam diskusi tersebut adalah mengenai stabilitas harga bahan pokok menjelang hari besar keagaaman Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Diskusi berlangsung via virtual zoom selasa (16/3/21).Narasumber lain adalah Zainal abidin Pengamat Ekonomi dan Agung Setiabudi dari Perum Bulog Kaltim Kaltara dipandu oleh Erwinsyah Host TVRI Kaltim.
Roby sampaikan bahwa stok bahan pokok aman menjelang ramadhan nanti, stok cabe, daging sapi, gula pasir dan beras aman hingga 1 sampai dengan 5 bulan kedepan. Harga seperti cabe merah keriting turun menjadi Rp. 45.924 dari rata-rata nasional Rp. 48.105.
Harga kedelai impor per maret Rp. 13.175 dari rata-rata nasional Rp. 14.040. Stok protein seperti daging sapi cukup hingga 5 bulan kedepan ada stok 5.265 ton yang tersedia dengan kebutuhan 1.500 ton perbulannya.
Kesiapan Bulog untuk mencukupi stok pangan di Kaltim untuk Ramadhan ini menurut Agung Setiabudi menyampaikan bahwa selain memenuhi kebutuhan pokok beras bulog juga menyediakan minyak goreng dan gula. Operasi pasar beras medium akan dilakukan sesuai surat permendag no. 13 tahun 2021 tanggal 6 januari 2021 yang bernama kpsh(ketersedian pasokan dan stabilitasi harga) yang utamanya pasokan ini kami salurkan melalui pedagang pengecer di berbagai pasar dan sudah dilaksanakan pada januari hingga akhir tahun 2021.
Pada bulan Ramadhan konsumsi meningkat apalagi saat ini kita tengah di masa pandemi menurut Zainal Abidin Pengamat Ekonomi Kaltim Disperindagkop sudah mengawal dan memantau ketersediaan bahan pokok di Kaltim dan Bulog juga tengah berusaha dengan operasi pasarnya. Sudah menjadi budaya ketika Ramadhan ada perubahan pola konsumsi, menurutnya seharusnya saat Ramadhan banyak orang yang kurang konsumsi karena berpuasa namun budaya di Indonesia berbeda karena kuantiti permintaan bahan pokok di rumah tangga meningkat.
(Nad/Ek/HumasDP2KUKM)
http://indagkop.kaltimprov.go.id
#indagkopkaltim #pemprovkaltimSamarinda - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah H.M. Yadi Robyan Noor menjadi salah satu narasumber dalam acara diskusi publik live TVRI Kaltim. Pembahasan dalam diskusi tersebut adalah mengenai stabilitas harga bahan pokok menjelang hari besar keagaaman Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Diskusi berlangsung via virtual zoom selasa (16/3/21).Narasumber lain adalah Zainal abidin Pengamat Ekonomi dan Agung Setiabudi dari Perum Bulog Kaltim Kaltara dipandu oleh Erwinsyah Host TVRI Kaltim.
Roby sampaikan bahwa stok bahan pokok aman menjelang ramadhan nanti, stok cabe, daging sapi, gula pasir dan beras aman hingga 1 sampai dengan 5 bulan kedepan. Harga seperti cabe merah keriting turun menjadi Rp. 45.924 dari rata-rata nasional Rp. 48.105.
Harga kedelai impor per maret Rp. 13.175 dari rata-rata nasional Rp. 14.040. Stok protein seperti daging sapi cukup hingga 5 bulan kedepan ada stok 5.265 ton yang tersedia dengan kebutuhan 1.500 ton perbulannya.
Kesiapan Bulog untuk mencukupi stok pangan di Kaltim untuk Ramadhan ini menurut Agung Setiabudi menyampaikan bahwa selain memenuhi kebutuhan pokok beras bulog juga menyediakan minyak goreng dan gula. Operasi pasar beras medium akan dilakukan sesuai surat permendag no. 13 tahun 2021 tanggal 6 januari 2021 yang bernama kpsh(ketersedian pasokan dan stabilitasi harga) yang utamanya pasokan ini kami salurkan melalui pedagang pengecer di berbagai pasar dan sudah dilaksanakan pada januari hingga akhir tahun 2021.
Pada bulan Ramadhan konsumsi meningkat apalagi saat ini kita tengah di masa pandemi menurut Zainal Abidin Pengamat Ekonomi Kaltim Disperindagkop sudah mengawal dan memantau ketersediaan bahan pokok di Kaltim dan Bulog juga tengah berusaha dengan operasi pasarnya. Sudah menjadi budaya ketika Ramadhan ada perubahan pola konsumsi, menurutnya seharusnya saat Ramadhan banyak orang yang kurang konsumsi karena berpuasa namun budaya di Indonesia berbeda karena kuantiti permintaan bahan pokok di rumah tangga meningkat.
(Nad/Ek/HumasDP2KUKM)
http://indagkop.kaltimprov.go.id
#indagkopkaltim #pemprovkaltim