Shopping cart

Subtotal: $4398.00

View cart Checkout

shape
shape

Pastikan Pangan Yang Masuk Ke Kaltim Aman

  • Home
  • Pastikan Pangan Yang Masuk Ke Kaltim Aman

Pastikan Pangan Yang Masuk Ke Kaltim Aman

SAMARINDA - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor melakukan kunjungan silaturahmi ke Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda di Jalan PM Noor, Jumat (6/8/2021). Kunjungan dilakukan untuk mempererat jalinan kerja sama Disperindagkop dan UKM Kaltim dengan mitra kerja, khususnya dalam hal perkarantinaan hewan dan tumbuhan. “Kami datang untuk lebih memantapkan sinergi dan koordinasi terutama untuk memastikan keamanan bahan pangan yang masuk dan akan dikonsumsi masyarakat Kaltim,” kata Roby usai kunjungan pagi tadi. Keamanan yang dimaksud meliputi produk-produk pertanian, perikanan dan juga peternakan. Karena semua bahan pangan yang masuk ke Kaltim harus terlebih dulu melewati uji laboratorium dari stasiun karantina, baik yang ada di Samarinda maupun Balikpapan. Kata Roby, selain untuk memastikan bahan pangan yang masuk ke Kaltim aman dan sehat dikonsumsi masyarakat, kerja sama dengan Stasiun Karantina Samarinda dan Balikpapan diharapkan juga akan membantu pelaku UKM yang akan melakukan perdagangan dalam negeri maupun ekspor. Sebab salah satu kelengkapan yang seringkali disyaratkan oleh para pembeli (buyer) di luar adalah sertifikat karantina berupa phytosanitary certificate (tumbuhan) dan healt certificate (hewan). Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Drh Cahyono mengungkapkan pihaknya sangat siap bersinergi dalam hal perkarantinaan ini. “Roh karantina itu adalah mencegah keluar masuknya hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Baik untuk dalam negeri, ekspor maupun impor,” tegas Cahyono. Dijelaskannya, wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda meliputi Bontang, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu dan Kota Samarinda. Sedangkan stasiun karantina di Balikpapan wilayah kerjanya meliputi Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Kartanegara dan Balikpapan. Sementara Berau tergabung dengan Stasiun Karantina Tarakan. “Untuk Stasiun Karantina Samarinda personel fungsional kami ada 30 orang,” kata Cahyono. Stasiun karantina ini memiliki dua laboratorium yakni laboratorium hewan dan laboratorium tumbuhan. Ikut mendampingi dalam silaturahmi tersebut Kabid Perdagangan Henny Purwaningsih dan Kasi Perdagangan Luar Negeri Ali Wardana. (sul/humasprov kaltim)

SAMARINDA - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor melakukan kunjungan silaturahmi ke Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda di Jalan PM Noor, Jumat (6/8/2021). 

Kunjungan dilakukan untuk mempererat jalinan kerja sama  Disperindagkop dan UKM Kaltim dengan mitra kerja, khususnya dalam hal perkarantinaan hewan dan tumbuhan. 

“Kami datang untuk lebih memantapkan sinergi dan koordinasi terutama untuk memastikan keamanan bahan pangan yang masuk dan akan dikonsumsi masyarakat Kaltim,” kata Roby usai kunjungan pagi tadi.

Keamanan yang dimaksud meliputi produk-produk pertanian, perikanan dan juga peternakan. Karena semua bahan pangan yang masuk ke Kaltim harus terlebih dulu melewati uji laboratorium  dari stasiun karantina, baik yang ada di Samarinda maupun Balikpapan.

Kata Roby, selain untuk memastikan bahan pangan yang masuk ke Kaltim aman dan sehat dikonsumsi masyarakat, kerja sama dengan Stasiun Karantina Samarinda dan Balikpapan diharapkan juga akan membantu pelaku UKM yang akan melakukan perdagangan dalam negeri maupun ekspor. 

Sebab salah satu kelengkapan yang seringkali disyaratkan oleh para pembeli (buyer) di luar adalah sertifikat karantina berupa phytosanitary certificate (tumbuhan) dan healt certificate (hewan).

Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Drh Cahyono mengungkapkan pihaknya sangat siap bersinergi dalam hal perkarantinaan ini. 

“Roh karantina itu adalah mencegah keluar masuknya hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Baik untuk dalam negeri, ekspor maupun impor,” tegas Cahyono.

Dijelaskannya, wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda meliputi Bontang, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu dan Kota Samarinda.  Sedangkan stasiun karantina di Balikpapan wilayah kerjanya meliputi Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Kartanegara dan Balikpapan. Sementara Berau tergabung dengan Stasiun Karantina Tarakan.

“Untuk Stasiun Karantina Samarinda personel fungsional kami ada 30 orang,” kata Cahyono. Stasiun karantina ini memiliki dua laboratorium yakni laboratorium hewan dan laboratorium tumbuhan. 

Ikut mendampingi dalam silaturahmi tersebut Kabid Perdagangan Henny Purwaningsih dan Kasi Perdagangan Luar Negeri Ali Wardana. (sul/humasprov kaltim)