Relokasi PKL Malioboro Berhasil, Kaltim Adakan Best Practice di Yogyakarta
Yogyakarta - Perencanaan pembangunan dan penataan kota secara ideal harus memperhatikan berbagai aspek seperti aspek sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya. Perkembangan pembangunan kota tidak dapat lepas dari keberadaan para pelaku ekonomi. Pedagang kaki lima saat ini keberadaanya sangat dilematis. Munculnya pedagang kaki lima di hampir sudut kota telah menimbulkan masalah baru dan menyulitkan pemerintah dalam melakukan penataan. Pedagang kaki lima banyak yang berjualan pada tempat yang tidak semestinya, sehingga menimbulkan kesemrawutan. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah DI Yogyakarta berhasil menata kegiatan perdagangan di aera Malioboro. Disperindagkop dan UKM Prov. Kaltim pun melakukan kunjungan di area perdagangan tersebut Kamis, (26/05/2022). Hadir untuk mendampingi sekaligus memaparkan kegiatan kunjungan tersebut yaitu Bapak Wisnu Hermawan selaku Kepala UPT Balai Layanan Bisnis UMKM dan Bapak Ekwanto selaku Kepala UPT Cagar Budaya Kota Yogyakarta. Disebutkan penataan ini direncanakan 18 tahun lalu. Relokasi pedagang dari emperan Jalan Malioboro ke Teras 1 dan 2 Malioboro memang bukan hal yang mudah. Namun kerja keras pemerintah membuahkan hasil yang sangat baik, saat ini sepanjang Jalan Malioboro telah rapi dan bersih dari Pedagang. Menurut Ekwanto, untuk mengundang para konsumen untuk mau berbelanja di Teras 1 dan 2 yakni dengan menyelenggarakan beberapa event juga menggunakan media agar informasi relokasi ini tersebar luas. Setelah menggali informasi penataan pedagang kaki lima yang berada di sepanjang Malioboro yang telah berhasil direlokasi menjadi kawasan heritage oleh Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan ilmu dan pelajaran yang bermanfaat agar pedagang khususnya di Kalimantan Timur bisa ditata rapi dan bersih sehingga menarik pengunjung yang ingin berbelanja. Menurut UMKM yang berada di Malioboro menyebutkan bahagia berada di Teras 1 Malioboro. Anton pedagang aksesoris mengatakan "sekarang lebih nyaman karena tidak perlu bongkar pasang rombong, kalau hujan tidak kehujanan dan penjualan alhamdulillah semakin baik dan meningkat" Emi pedagang berasal dari Palembang menambahkan bahwa para pedagang serentak taat peraturan atas relokasi area PKL di sepanjang jalan Malioboro “ini baik, dan area nya bersih dan bagus lebih nyaman” . Ini membuktikan bahwa relokasi PKL ke Teras 1 dan Teras 2 Malioboro berhasil mensejahterakan para pedagang. Studi tiru ini diharapkan juga dapat membawa perubahan area PKL di Kaltim. . (Nad/Ek/HumasDP2KUKM) . http://indagkop.kaltimprov.go.id . #indagkopkaltim #pemprovkaltim
Yogyakarta - Perencanaan pembangunan dan penataan kota secara ideal harus memperhatikan berbagai aspek seperti aspek sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya. Perkembangan pembangunan kota tidak dapat lepas dari keberadaan para pelaku ekonomi. Pedagang kaki lima saat ini keberadaanya sangat dilematis. Munculnya pedagang kaki lima di hampir sudut kota telah menimbulkan masalah baru dan menyulitkan pemerintah dalam melakukan penataan. Pedagang kaki lima banyak yang berjualan pada tempat yang tidak semestinya, sehingga menimbulkan kesemrawutan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah DI Yogyakarta berhasil menata kegiatan perdagangan di aera Malioboro. Disperindagkop dan UKM Prov. Kaltim pun melakukan kunjungan di area perdagangan tersebut Kamis, (26/05/2022).
Hadir untuk mendampingi sekaligus memaparkan kegiatan kunjungan tersebut yaitu Bapak Wisnu Hermawan selaku Kepala UPT Balai Layanan Bisnis UMKM dan Bapak Ekwanto selaku Kepala UPT Cagar Budaya Kota Yogyakarta.
Disebutkan penataan ini direncanakan 18 tahun lalu. Relokasi pedagang dari emperan Jalan Malioboro ke Teras 1 dan 2 Malioboro memang bukan hal yang mudah. Namun kerja keras pemerintah membuahkan hasil yang sangat baik, saat ini sepanjang Jalan Malioboro telah rapi dan bersih dari Pedagang. Menurut Ekwanto, untuk mengundang para konsumen untuk mau berbelanja di Teras 1 dan 2 yakni dengan menyelenggarakan beberapa event juga menggunakan media agar informasi relokasi ini tersebar luas.
Setelah menggali informasi penataan pedagang kaki lima yang berada di sepanjang Malioboro yang telah berhasil direlokasi menjadi kawasan heritage oleh Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan ilmu dan pelajaran yang bermanfaat agar pedagang khususnya di Kalimantan Timur bisa ditata rapi dan bersih sehingga menarik pengunjung yang ingin berbelanja.
Menurut UMKM yang berada di Malioboro menyebutkan bahagia berada di Teras 1 Malioboro. Anton pedagang aksesoris mengatakan "sekarang lebih nyaman karena tidak perlu bongkar pasang rombong, kalau hujan tidak kehujanan dan penjualan alhamdulillah semakin baik dan meningkat"
Emi pedagang berasal dari Palembang menambahkan bahwa para pedagang serentak taat peraturan atas relokasi area PKL di sepanjang jalan Malioboro “ini baik, dan area nya bersih dan bagus lebih nyaman”
.
Ini membuktikan bahwa relokasi PKL ke Teras 1 dan Teras 2 Malioboro berhasil mensejahterakan para pedagang. Studi tiru ini diharapkan juga dapat membawa perubahan area PKL di Kaltim.
.
(Nad/Ek/HumasDP2KUKM)
.
http://indagkop.kaltimprov.go.id
.
#indagkopkaltim #pemprovkaltim