Shopping cart

Subtotal: $4398.00

View cart Checkout

shape
shape

UMKM Warnai Ekspor Kaltim

  • Home
  • UMKM Warnai Ekspor Kaltim

UMKM Warnai Ekspor Kaltim

Pelaku UMKM memberi nilai penting terhadap ekspor non migas, sehingga posisi Kaltim berada di level teratas. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) HM Yadi Robyan Noor, usai pelantikan pejabat Pemprov Kaltim, belum lama ini menyebutkan dari ekspor non migas nasional Kaltim menyumbang 10,7 persen. “Pertumbuhan nilai ekspor non migas Kaltim mencapai 80,75 persen, tertinggi kedua nasional, meski saat ini pandemi Covid-19,” katanya. Selama ini, ujar mantan Karo Humas Kaltim ini, ekspor Kaltim yang memberikan nilai penting bagi perekonomian nasional yakni sarang burung walet, udang, kayu olahan, pakan hewan, karet, palm kernel, palm acid oil, rumput laut, CPO, cangkang sawit, fatty palm oil, lada, lidi nipah, minyak jelantah, pupuk, batu bara dan migas. “Hebatnya, lidi nipah Kaltim sudah mulai diekspor hingga ke Timur Tengah dan permintaanya terus meningkat,” bebernya seraya menambahkan komoditas yang unik dan khas Kaltim yakni bawang tiway, ulap doyo dan sulam tumpar. Kedepan, ujar Roby, instansinya merancang sejumlah program yang bertujuan menguatkan sektor UMKM dengan target pada tahun 2023 minimal 100 UMKM yang produknya sudah ekspor. Selain itu, menguatkan kerja sama antar daerah seperti kerjasama dengan Bali, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan. “Dengan Sulteng transaksi kerja sama perdagangan mencapai Rp2,8 miliar, sedangkan terbesar dengan Bali Rp23,05 miliar setelah itu Kalsel Rp13,7 miliar,” bebernya seraya menambahkan produk UMKM dipasarkan sekaligus membantu promosi pariwisata. (sdn/her/yans/adpimprovkaltim) Foto : Adi Suseno Sumber : Instagram Pemprov Kaltim www.kaltimprov.go.id #kaltimberdaulat #pemprovKaltim #indonesiaMaju #infoKaltim #biroadpimkaltim #kalimantantimur #pemprovKTapr2022 #eastborneo #lawancovid19

Pelaku UMKM memberi nilai penting terhadap ekspor non migas, sehingga posisi Kaltim berada di level teratas. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) HM Yadi Robyan Noor, usai pelantikan pejabat Pemprov Kaltim, belum lama ini menyebutkan dari ekspor non migas nasional Kaltim menyumbang 10,7 persen.

“Pertumbuhan nilai ekspor non migas Kaltim mencapai 80,75 persen, tertinggi kedua nasional, meski saat ini pandemi Covid-19,” katanya.

Selama ini, ujar mantan Karo Humas Kaltim ini, ekspor Kaltim yang memberikan nilai penting bagi perekonomian nasional yakni sarang burung walet, udang, kayu olahan, pakan hewan, karet, palm kernel, palm acid oil, rumput laut, CPO, cangkang sawit, fatty palm oil, lada, lidi nipah, minyak jelantah, pupuk, batu bara dan migas.

“Hebatnya, lidi nipah Kaltim sudah mulai diekspor hingga ke Timur Tengah dan permintaanya terus meningkat,” bebernya seraya menambahkan komoditas yang unik dan khas Kaltim yakni bawang tiway, ulap doyo dan sulam tumpar.

Kedepan, ujar Roby, instansinya merancang sejumlah program yang bertujuan menguatkan sektor UMKM dengan target pada tahun 2023 minimal 100 UMKM yang produknya sudah ekspor.

Selain itu, menguatkan kerja sama antar daerah seperti kerjasama dengan Bali, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan.

“Dengan Sulteng transaksi kerja sama perdagangan mencapai Rp2,8 miliar, sedangkan terbesar dengan Bali Rp23,05 miliar setelah itu Kalsel Rp13,7 miliar,” bebernya seraya menambahkan produk UMKM dipasarkan sekaligus membantu promosi pariwisata. (sdn/her/yans/adpimprovkaltim)

Foto : Adi Suseno

Sumber : Instagram Pemprov Kaltim

www.kaltimprov.go.id

#kaltimberdaulat #pemprovKaltim #indonesiaMaju
#infoKaltim #biroadpimkaltim #kalimantantimur
#pemprovKTapr2022 #eastborneo #lawancovid19