Cegah Peredaran Beras Oplosan, Tim Gabungan Awasi Rantai Pasok di Balikpapan
Balikpapan - Usai pengumuman dari Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman beberapa hari lalu tentang isu beras premium diduga oplosan. Setelah Kota Samarinda kini Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPPKUKM) Provinsi Kaltim melalui Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) dan Tim pengawasan gabungan melakukan Pengawasan Terpadu di wilayah Kota Balikpapan, Kamis (24/7).
Total sebanyak 6 titik lokasi pelaksanaan pengawasan terdiri dari dua pasar tradisional, dua ritel modern dan dua distributor besar yang menjadi rantai pasok utama beras premium di Balikpapan.
Plt Kabid PKTN DPPKUKM Kaltim sekaligus Ketua Koordinator Pengawasan Tim 1 Asep Nuzuludin mengatakan pengawasan ini dilakukan untuk menindaklanjuti berita yang sudah viral. Namun kami tidak bisa menyimpulkan langsung apakah beras tersebut premium atau oplosan sebelum hasil uji laboratorium keluar.
"Tim telah mengambil sampel beras dari sejumlah lokasi untuk diuji kualitas dan kesesuaiannya, dengan klasifikasi beras premium," kata Asep saat melakukan pengecekan dilapangan.
Lebih lanjut, Asep menjelaskan standar beras premium maupun medium tidak bisa ditentukan berdasarkan tampilan fisik saja. Tetapi sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
"Kami tidak bisa menyatakan dari tampilan fisik bahwa ini premium atau tidak. Harus ada pengujian sesuai standar mutu yang berlaku dan untuk mengetahui hasilnya setelah 3 minggu setelah masuk lab pengujian," jelasnya.
Dalam kegiatan pengawasan ini, tim belum menemukan indikasi pencampuran atau manipulasi kemasan yang bisa dikategorikan sebagai praktik oplosan.
.
"Temuan sebelumnya lebih ke berat yang tidak sesuai. Itu sudah kami tindaklanjuti dan pelaku usaha sudah memperbaiki," ungkap Asep.
.
Pengawasan terpadu ini juga rutin dilakukan dua kali dalam setahun, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan sejauh ini belum pernah ditemukan kasus beras oplosan secara resmi di Kalimantan Timur, termasuk di Balikpapan.
.
Turut hadir dalam pengawasan terdiri dari DPTPH Kaltim, Dinas Perdagangan Kota Balikpapan serta Tim Satgas Pangan Polda Kaltim. (ara/ty)
.
Simak juga berita ini di laman Portal Kaltim dengan tautan :
.
https://kaltimprov.go.id/detailberita/cegah-peredaran-beras-oplosan-tim-gabungan-awasi-rantai-pasok-di-balikpapan