Shopping cart

Subtotal: $4398.00

View cart Checkout

shape
shape

Pelatihan Pendamping Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP)

  • Home
  • Pelatihan Pendamping Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP)

Pelatihan Pendamping Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP)



Samarinda - Selasa (28/10/2025) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) menggelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) sekaligus Launching Program Strategi Pengembangan Koperasi Desa sebagai Sentra Transformasi Ekonomi (Strategi KONSENTRASI) di Pendopo Olah Bebaya, Komplek Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Timur, Ir. Ujang Rachmad, M.Si, yang hadir mewakili Gubernur Kalimantan Timur Dr. H. Rudy Mas’ud, SE, ME.
Acara diikuti oleh 278 peserta yang terdiri dari Business Assistant (BA), Project Management Officer (PMO), perwakilan Dinas yang membidangi koperasi kabupaten/kota se-Kaltim, serta mitra strategis dari kalangan BUMN/BUMD dan narasumber dari Kementerian Koperasi.

Dalam sambutan Gubernur Kalimantan Timur yang dibacakan oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Ir. Ujang Rachmad, M.Si, disampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam membangun sumber daya manusia yang tangguh, berkarakter, dan adaptif demi memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan di Kalimantan Timur.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, kami menyampaikan apresiasi kepada DPPKUKM yang terus konsisten menggerakkan ekonomi rakyat berbasis koperasi di tingkat desa dan kelurahan,” ujar Ujang membacakan sambutan Gubernur. Gubernur berpesan agar para pendamping koperasi menjadi katalisator perubahan dan inovator dalam tata kelola koperasi yang modern, transparan, dan akuntabel. Menurutnya, koperasi harus menjadi penggerak utama ekonomi rakyat, bukan sekadar pelengkap. “Koperasi tidak boleh lagi dianggap pelengkap, tetapi harus menjadi motor penggerak utama roda perekonomian rakyat. Inilah wujud nyata semangat ‘dari desa membangun bangsa’,” tegasnya.