Shopping cart

Subtotal: $4398.00

View cart Checkout

shape
shape

Rapat Monitoring dan Evaluasi BPUM

  • Home
  • Rapat Monitoring dan Evaluasi BPUM

Rapat Monitoring dan Evaluasi BPUM

Samarinda - Rapat Monitoring dan evaluasi yang membahas mengenai bantuan produktif usaha mikro yang bertempat di Ruang Rapat Niaga selasa 17 November 2020. Kegiatan ini dimaksud untuk mengevaluasi pencapaian dari penerimaan dan penyaluran BPUM di Provinsi Kalimantan Timur. Rapat ini dihadiri oleh Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi RI Ahmad Zabadi, SH, MM, Asisten Deputi Simpan Pinjam DR. Dra. Masrifah,MM, Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Prov. Kaltim H.M Yadi Robyan Noor, Kepala Dinas yang membidangi Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Kab/Kota se-Kaltim, Bank penyalur bantuan dan stakeholder terkait Kementerian Koperasi dan UKM RI menerima tugas untuk menyalurkan bantuan ini, dipandemi ini UMKM lah yang paling terpukul sehingga dikeluarkan kebijakan BPUM, tujuan nya untuk memberikan kesempatan pada pelaku usaha mendorong dan menstimulasi usaha yang terhenti dengan memberi bantuan 2,4 juta, ini hibah jadi tidak perlu dikembalikan yang menjadi catatan adalah ketepatan agar tepat sasaran penerimaannya. Membangkitkan kembali 30 juta usaha mikro yang terdampak dan tidak dapat berusaha kini bisa kembali berusaha. Ketetapan dalam merealisasi saya berharap BRI dan BNI bisa menyegerakan penyalurannya. Ujar Ahmad Zabadi Kepala Dinas Perindagkop dan UKM menyebutkan dengan disalurkan bantuan ini pergerakan ekonomi di Kaltim mulai terasa naik. Usulan penerima bantuan dari Kab/Kota akan berakhir di minggu ke 3 bulan november 2020 ini sesuai dengan surat Kemenkop UKM tanggal 6 oktober 2020 kemarin, Menurut Asisten Deputi Kementerian Koperasi RI untuk alokasi anggaran awal yang semula 22T target 22,8 T untuk 9,1 juta tetarget 12jt UMKM usulan masih dibuka hingga akhir november 2020. 9.211.796 usaha mikro terealiassi 76,77 persen sebesar 22T. sebanyak 89.248 tersalur di Provinsi Kalimantan Timur sejumlah 214 milyar. Kemarin kita sudah mendatangai ke beberapa penerima bantuan di Kaltim mereka menyatakan tidak ada masalah dalam pencairan, tidak ada pungutan kecuali untuk menyisihkan saldo direkening sebesar 50.000 dan itu sifatnya saldo minimal didalam rekening bank" Sebut Masrifah kita cari solusi bersama agar tidak ada beda persepsi antara satu instansi dengan instansi yang lain. Inti dari program BPUM ini tepat sasaran, tepat pencairan dan tepat pemanfaatan. Kita butuh cleansing data dari banyak pihak seperti SIKP,SLIK dan Disdukcapil untuk kebenaran data dan menyesuaikan persyaratan agar tepat sasaran Perwakilan BRI menyatakan untuk penerima bantuan akan medapatkan SMS blast dari BRI jika dia menerima bantuan atau bisa mengcek nomor KTP di https://eform.bri.co.id/bpum. Masyarakat diharap untuk tenang menunggu konfirmasi penerimaan tersebut jika belum berarti data masih dalam proses. Jika terkonfirmasi mendapat bantuan silahkan datang dan memverifikasi data diri untuk mencairkan bantuan di kantor BRI Bantuan ini akan dimaksimalkan penyalurannya hingga akhir desember 2020. Untuk itu dirapat ini kami mendorong Bank Penyalur untuk fokus dan bekerja keras dalam penyaluran bantuan tersebut.

Samarinda - Rapat Monitoring dan evaluasi yang membahas mengenai bantuan produktif usaha mikro yang bertempat di Ruang Rapat Niaga selasa 17 November 2020. Kegiatan ini dimaksud untuk mengevaluasi pencapaian dari penerimaan dan penyaluran BPUM di Provinsi Kalimantan Timur. Rapat ini dihadiri oleh Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi RI Ahmad Zabadi, SH, MM, Asisten Deputi Simpan Pinjam DR. Dra. Masrifah,MM, Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Prov. Kaltim H.M Yadi Robyan Noor, Kepala Dinas yang membidangi Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Kab/Kota se-Kaltim, Bank penyalur bantuan dan stakeholder terkait

Kementerian Koperasi dan UKM RI menerima tugas untuk menyalurkan bantuan ini, dipandemi ini UMKM lah yang paling terpukul sehingga dikeluarkan kebijakan BPUM, tujuan nya untuk memberikan kesempatan pada pelaku usaha mendorong dan menstimulasi usaha yang terhenti dengan memberi bantuan 2,4 juta, ini hibah jadi tidak perlu dikembalikan yang menjadi catatan adalah ketepatan agar tepat sasaran penerimaannya. Membangkitkan kembali 30 juta usaha mikro yang terdampak dan tidak dapat berusaha kini bisa kembali berusaha. Ketetapan dalam merealisasi saya berharap BRI dan BNI bisa menyegerakan penyalurannya. Ujar Ahmad Zabadi

Kepala Dinas Perindagkop dan UKM menyebutkan dengan disalurkan bantuan ini pergerakan ekonomi di Kaltim mulai terasa naik. Usulan penerima bantuan dari Kab/Kota akan berakhir di minggu ke 3 bulan november 2020 ini sesuai dengan surat Kemenkop UKM tanggal 6 oktober 2020 kemarin, 

Menurut Asisten Deputi Kementerian Koperasi RI untuk alokasi anggaran awal yang semula 22T target 22,8 T untuk 9,1 juta tetarget 12jt UMKM usulan masih dibuka hingga akhir november 2020. 9.211.796 usaha mikro terealiassi 76,77 persen sebesar 22T. sebanyak 89.248 tersalur di Provinsi Kalimantan Timur sejumlah 214 milyar. Kemarin kita sudah mendatangai ke beberapa penerima bantuan di Kaltim mereka menyatakan tidak ada masalah dalam pencairan, tidak ada pungutan kecuali untuk menyisihkan saldo direkening sebesar 50.000 dan itu sifatnya saldo minimal didalam rekening bank" Sebut Masrifah

kita cari solusi bersama agar tidak ada beda persepsi antara satu instansi dengan instansi yang lain. Inti dari program BPUM ini tepat sasaran, tepat pencairan dan tepat pemanfaatan. Kita butuh cleansing data dari banyak pihak seperti SIKP,SLIK dan Disdukcapil untuk kebenaran data dan menyesuaikan persyaratan agar tepat sasaran

Perwakilan BRI menyatakan untuk penerima bantuan akan medapatkan SMS blast dari BRI jika dia menerima bantuan atau bisa mengcek nomor KTP di https://eform.bri.co.id/bpum. Masyarakat diharap untuk tenang menunggu konfirmasi penerimaan tersebut jika belum berarti data masih dalam proses. Jika terkonfirmasi mendapat bantuan silahkan datang dan memverifikasi data diri untuk mencairkan bantuan di kantor BRI

Bantuan ini akan dimaksimalkan penyalurannya hingga akhir desember 2020. Untuk itu dirapat ini kami mendorong Bank Penyalur untuk fokus dan bekerja keras dalam penyaluran bantuan tersebut.