Shopping cart

Subtotal: $4398.00

View cart Checkout

shape
shape

Forum Pengembangan Ekspor Non Migas Non Batubara

  • Home
  • Forum Pengembangan Ekspor Non Migas Non Batubara

Forum Pengembangan Ekspor Non Migas Non Batubara

Samarinda - Batu bara masih menjadi tumpuan ekspor Kalimantan Timur sampai dengan bulan Juli tahun 2023. Kalimantan Timur menempati posisi ke- 2 sebagai provinsi dengan nilai ekspor non migas terbesar di bawah Provinsi Jawa Barat. Hal ini menjadi satu pekerjaan rumah yang besar dan sangat penting bagi Kalimantan Timur untuk mempertahankan ekspor dan secara bertahap mempersiapkan diri dari ketergantungan ekspor batu bara yang akan terus menurun cadangannya di tahun ke depan. Sejalan dengan hal tersebut, bidang Perdagangan Dinas PPKUKM menggelar Forum Pengembangan Ekspor Non Migas Non Batubara yang dilaksanakan di Hotel Aston, Selasa (31/10/2023). Kegiatan ini diikuti sebanyak 105 orang yang berasal dari Instansi Vertikal (Bea Cukai Samarinda, BKIPM Balikpapan, Balai Karantina Pertanian Samarinda, Akademisi (Politeknik Pertanian Negeri Samarinda), Pelabuhan (Kaltim Kariangau Terminal), Asosiasi (ISWA, ALFI, GPEI, Kadin), OPD Pemprov terkait Ekspor (Biro ekonomi, Dinas Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Kehutanan, Bappeda), 10 OPD Kab/Kota yang membidangi Perdagangan, Kepala Bidang Di Lingkup Dinas Perindagkop dan UKM Prov. Kaltim, Eksportir dan Pelaku Usaha di Kalimantan Timur, CSR SKK Migas dan CSR PT. Pama Persada. Asisten II Setda Prov. Kaltim Ir. Ujang Rachmad mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan, “Dalam rangka terus meningkatkan ekspor komoditi non migas non batu bara Kalimantan Timur, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, bersama dengan stakeholder terkait lainnya, terus berusaha untuk mencari dan memanfaatkan peluang peningkatan ekspor non migas non batu bara, dengan secara berkelanjutan menggali potensi komoditi dan produk non migas non batu bara dan juga meningkatkan guna gairah ekspor Kalimantan Timur.” ujarnya. “Kalimantan Timur memiliki potensi komoditi unggulan seperti di sektor perikanan dan kelautan.” lanjutnya.Samarinda - Batu bara masih menjadi tumpuan ekspor Kalimantan Timur sampai dengan bulan Juli tahun 2023. Kalimantan Timur menempati posisi ke- 2 sebagai provinsi dengan nilai ekspor non migas terbesar di bawah Provinsi Jawa Barat. Hal ini menjadi satu pekerjaan rumah yang besar dan sangat penting bagi Kalimantan Timur untuk mempertahankan ekspor dan secara bertahap mempersiapkan diri dari ketergantungan ekspor batu bara yang akan terus menurun cadangannya di tahun ke depan.

Sejalan dengan hal tersebut, bidang Perdagangan Dinas PPKUKM menggelar Forum Pengembangan Ekspor Non Migas Non Batubara yang dilaksanakan di Hotel Aston, Selasa (31/10/2023). Kegiatan ini diikuti sebanyak 105 orang yang berasal dari Instansi Vertikal (Bea Cukai Samarinda, BKIPM Balikpapan, Balai Karantina Pertanian Samarinda, Akademisi (Politeknik Pertanian Negeri Samarinda), Pelabuhan (Kaltim Kariangau Terminal), Asosiasi (ISWA, ALFI, GPEI, Kadin), OPD Pemprov terkait Ekspor (Biro ekonomi, Dinas Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Kehutanan, Bappeda), 10 OPD Kab/Kota yang membidangi Perdagangan, Kepala Bidang Di Lingkup Dinas Perindagkop dan UKM Prov. Kaltim, Eksportir dan Pelaku Usaha di Kalimantan Timur, CSR SKK Migas dan CSR PT. Pama Persada.

Asisten II Setda Prov. Kaltim Ir. Ujang Rachmad mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan, “Dalam rangka terus meningkatkan ekspor komoditi non migas non batu bara Kalimantan Timur, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, bersama dengan stakeholder terkait lainnya, terus berusaha untuk mencari dan memanfaatkan peluang peningkatan ekspor non migas non batu bara, dengan secara berkelanjutan menggali potensi komoditi dan produk non migas non batu bara dan juga meningkatkan guna gairah ekspor Kalimantan Timur.” ujarnya. “Kalimantan Timur memiliki potensi komoditi unggulan seperti di sektor perikanan dan kelautan.” lanjutnya.

Acara dibuka secara resmil oleh Asisten II yakni Ir. Ujang Rachmad, M. Si, setelahnya dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh 4 narasumber yakni dari Bea Cukai Samarinda, KPP Pratama Samarinda Ulu, Direktur Asiana Logistik Indonesia, dan dari Bank Mandiri. Moderator yakni Heru Susilo menarik kesimpulan dari Forum ini bahwa dibutuhkan dukungan pemerintah daerah dalam mengurai hambatan logistic Kaltim dan dibutuhkan adanya sinergi multi pihak untuk mengatasi hambatan peningkatan ekspor non migas non batubara. . Di ujung forum Heni menyampaikan sebuah closing statement, “Kami membutuhkan dukungan dan komitmen dengan para stakeholder.” ujarnya. “Kedepan, akan dibikin forum atau pertemuan yang akan membahas hal ini dengan lebih spesifik. Terkait upaya atau program pendukungan ekspor, mari kita satukan visi dan misi kita dalam mengembangkan ekspor non migas non batubara.” lanjutnya. . (Nad/Ek/HumasDP2KUKM) . http://indagkop.kaltimprov.go.id . #indagkopkaltim #pemprovkaltimAcara dibuka secara resmil oleh Asisten II yakni Ir. Ujang Rachmad, M. Si, setelahnya dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh 4 narasumber yakni dari Bea Cukai Samarinda, KPP Pratama Samarinda Ulu, Direktur Asiana Logistik Indonesia, dan dari Bank Mandiri. Moderator yakni Heru Susilo menarik kesimpulan dari Forum ini bahwa dibutuhkan dukungan pemerintah daerah dalam mengurai hambatan logistic Kaltim dan dibutuhkan adanya sinergi multi pihak untuk mengatasi hambatan peningkatan ekspor non migas non batubara.
.
Di ujung forum Heni menyampaikan sebuah closing statement, “Kami membutuhkan dukungan dan komitmen dengan para stakeholder.” ujarnya. “Kedepan, akan dibikin forum atau pertemuan yang akan membahas hal ini dengan lebih spesifik. Terkait upaya atau program pendukungan ekspor, mari kita satukan visi dan misi kita dalam mengembangkan ekspor non migas non batubara.” lanjutnya.
.
(Nad/Ek/HumasDP2KUKM)
.
http://indagkop.kaltimprov.go.id
.
#indagkopkaltim #pemprovkaltim