Shopping cart

Subtotal: $4398.00

View cart Checkout

shape
shape

Komoditi Cangkang Sawit Kaltim Memiliki Peluang Ekspor yang Bernilai Fantastis

  • Home
  • Komoditi Cangkang Sawit Kaltim Memiliki Peluang Ekspor yang Bernilai Fantastis

Komoditi Cangkang Sawit Kaltim Memiliki Peluang Ekspor yang Bernilai Fantastis

KALTIMNEWS.CO, Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) memang terkenal dengan Sumber Daya Alam yang begitu melimpah, selain terkenal dengan SDA berupa Migas dan Batu-bara wilayah yang dikenal dengan sebutan Bumi Etam ini ternyata memiliki sejumlah potensi lain yang tak kalah hebatnya dengan sumbar daya alam fosil. Sebut saja cangkang sawit yang di miliki wilayah ini yang jumlahnya mencapai jutaan Metrik Kubik yang ternyata memiliki harga pasar yang cukup tinggi di mata dunia. Dalam catatan Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (Apcasi) yang diterima kaltimnews.co setidaknya di Kaltim terdapat 1,74 Juta Ton produksi Cangkang Sawit dari luas area perkebunan 1.6 jt Ha, dan tersebar sekira 80 Pabrik Kelapa sawit se-Kaltim (Data Apcasi 2020). “Namun sungguh disayangkan, dari jutaan produksi cangkang sawit tersebut yang efektif pemanfaatannya hanya sebesar 60,000 Metrik Ton produksi,” ujar Ketua Apcasi, Dikki Akhmar yang ditemui kaltimnews.co di Hotel Mercure Samarinda pada acara forum Sosialisasi Mendukung Ekspor Cangkang Kelapa Sawit ke Pasar Global, Minggu (11/4/2021) siang. Atas hal ini Dikki, mendorong pemerintah Kaltim pada khususnya agar dapat memaksimalkan potensi dari sector tersebut. Diapun menguraikan bahwa potensi cangkang sawit yang dimiliki Kaltim memiliki daya saing untuk ekspor yang kini menjadi salah satu kebutuhan dunia. “Salah satunya yakni negara Jepang yang kini sedang gencar menggunakan energi terbaharukan tersebut, untuk digunakan sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM),” sebutnya. Senada dengan hal tersebut, Presiden Direktur The Japan External Trade Organization atau JETRO Jakarta, Keishi Suzuki yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, tahun ini Jepang membutuhkan biomassa sebanyak 10 juta ton. Dengan nilai ekspor diperkirakan mencapai 100 miliar yen atau setara Rp 13,4 triliun. "Kami memerlukan kestabilan harga dan pasokan dari luar negeri. Kantor kami banyak mendapatkan pertanyaan dari supplier dan kami juga kesulitan mencari barang selain dari sindikasi besar," kata Suzuki dalam pemaparannya. Sementara Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Kaltim, Yadi Robyan Noor mengapresiasi gelaran yang digagas oleh Kementrian Perdagangan Republik Indonesia melalui Direktorat Kerjasama Pengembangan Ekspor tersebut. “Ini pertemuan kali ketiga yang dilaksanakan, dan hal ini merupakan hal yang istimewa lantaran dalam forum ini sejumlah pembahasan penting seperti komoditi cangkang sawit yang selama belum terolah secara baik," ucap Yadi. "Yang jelas kami akan lakukan pertemuan secara spesifik dalam membahas masalah ini," tambahnya. Sementara itu perwakilan Kementerian Perdagangan, Marlop Nainggolan dengan menegaskan bahwa Kaltim memilki potensi cangkang yang luar biasa. Pihaknya melihat potensi ekspor cangkang kelapa sawit yang cukup besar. "Kami kira Kaltim bisa memberikan kontribusi yang cukup besar untuk cangkang sawit," ungkapnya. Namun demikian Nainggolan menyebutkan salah satu masalah yang masih terjadi yakni minimnya kontribusi Kaltim dalam mengekspor cangkang sawit padahal memiliki potensi produksi yang besar yakni 1,7 ton pertahun. "Acara hari ini ingin mencari solusi, bagaimana cangkang sawit supaya bisa dimanfaatkan. Kalau Kaltim bisa memanfaatkan nanti masyarakat sekitar perusahaan akan terbantu," timpalnya. (*) Penulis : Arief Editor : Redaksi Kaltimnews

KALTIMNEWS.CO, Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) memang terkenal dengan Sumber Daya Alam yang begitu melimpah, selain terkenal dengan SDA berupa Migas dan Batu-bara wilayah yang dikenal dengan sebutan Bumi Etam ini ternyata memiliki sejumlah potensi lain yang tak kalah hebatnya dengan sumbar daya alam fosil.

Sebut saja cangkang sawit yang di miliki wilayah ini yang jumlahnya mencapai jutaan Metrik Kubik yang ternyata memiliki harga pasar yang cukup tinggi di mata dunia.

Dalam catatan Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (Apcasi) yang diterima kaltimnews.co setidaknya di Kaltim terdapat 1,74 Juta Ton produksi Cangkang Sawit dari luas area perkebunan 1.6 jt Ha, dan tersebar sekira 80 Pabrik Kelapa sawit se-Kaltim (Data Apcasi 2020).

“Namun sungguh disayangkan, dari jutaan produksi cangkang sawit tersebut yang efektif pemanfaatannya hanya sebesar 60,000 Metrik Ton produksi,” ujar Ketua Apcasi, Dikki Akhmar yang ditemui kaltimnews.co di Hotel Mercure Samarinda pada acara forum Sosialisasi Mendukung Ekspor Cangkang Kelapa Sawit ke Pasar Global, Minggu (11/4/2021) siang.

Atas hal ini Dikki, mendorong pemerintah Kaltim pada khususnya agar dapat memaksimalkan potensi dari sector tersebut. Diapun menguraikan bahwa potensi cangkang sawit yang dimiliki Kaltim memiliki daya saing untuk ekspor yang kini menjadi salah satu kebutuhan dunia. “Salah satunya yakni negara Jepang yang kini sedang gencar menggunakan energi terbaharukan tersebut, untuk digunakan sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM),” sebutnya.

Senada dengan hal tersebut, Presiden Direktur The Japan External Trade Organization atau JETRO Jakarta, Keishi Suzuki yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, tahun ini Jepang membutuhkan biomassa sebanyak 10 juta ton. Dengan nilai ekspor diperkirakan mencapai 100 miliar yen atau setara Rp 13,4 triliun.

"Kami memerlukan kestabilan harga dan pasokan dari luar negeri. Kantor kami banyak mendapatkan pertanyaan dari supplier dan kami juga kesulitan mencari barang selain dari sindikasi besar," kata Suzuki dalam pemaparannya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Kaltim, Yadi Robyan Noor mengapresiasi gelaran yang digagas oleh Kementrian Perdagangan Republik Indonesia melalui Direktorat Kerjasama Pengembangan Ekspor tersebut.

“Ini pertemuan kali ketiga yang dilaksanakan, dan hal ini merupakan hal yang istimewa lantaran dalam forum ini sejumlah pembahasan penting seperti komoditi cangkang sawit yang selama belum terolah secara baik," ucap Yadi.

"Yang jelas kami akan lakukan pertemuan secara spesifik dalam membahas masalah ini," tambahnya.

Sementara itu perwakilan Kementerian Perdagangan, Marlop Nainggolan dengan menegaskan bahwa Kaltim memilki potensi cangkang yang luar biasa.

Pihaknya melihat potensi ekspor cangkang kelapa sawit yang cukup besar. "Kami kira Kaltim bisa memberikan kontribusi yang cukup besar untuk cangkang sawit," ungkapnya.

Namun demikian Nainggolan menyebutkan salah satu masalah yang masih terjadi yakni minimnya kontribusi Kaltim dalam mengekspor cangkang sawit padahal memiliki potensi produksi yang besar yakni 1,7 ton pertahun.

"Acara hari ini ingin mencari solusi, bagaimana cangkang sawit supaya bisa dimanfaatkan. Kalau Kaltim bisa memanfaatkan nanti masyarakat sekitar perusahaan akan terbantu," timpalnya. (*)

  • Penulis : Arief
  • Editor : Redaksi Kaltimnews